Tuesday, October 30, 2012

ASYIKNYA LIVE IN PESERTA IYD KEUSKUPAN DENPASAR



Perjalanan dari Denpasar menuju Paroki Beduai, Keuskupan Sanggau perlu pengorbanan, waktu, tenaga, materi demi kegiatan Live In. Ini adalah salah satu bagian dari kegiatan Indonesian Youth Day. Ada 44 peserta termasuk 3 orang imam ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka harus bermalam di Paroki Batang Tarang akibat bis Damri Mogok jalan. Sebelumnya pesawat yang akan mereka tumpangi delayed 7 jam di bandara Soekarno-Hatta. Perjuangan demi perjuangan akhirnya rombongan  tiba juga di Paroki Beduai. Umat Beduai telah menanti dengan sebuah upacara Adat Dayak. Sang Pomang menyambut dengan ritual adat semoga peserta dapat melaksanakan kegiatan Live In dengan aman tertib dan lancar ditandai dengan pancung bulu muda di depan pintu gerbang.  Jika bambu itu terpotong hanya sekali maka semua kegiatan pasti lancar tanpa halangan dan jika terpotong sampai beberapa kali maka kegiatan itu mendapat rintangan dan halangan. P. Yomi, Pr sang Ketua bertindak sebagai panglima yang akan memotong bambu. Memang hebat bambu besar itu hanya sekali dipotong dengan mandau, senjata perang orng Dayak. Lagi-lagi P. Yomi, Pr menginjak telur tandanya bahwa semua  persoalan akan kita selesaikan bersama dan menghasilkan sesuatu yang baru.
            Semua peserta disebarkan ke rumah-rumah Umat di 4 buah kampung yaitu Beduai (pusat paroki, Muara Ilai, Pemodis dan Tanjung Ungan).  Di Sana mereka belajar, mengenal kehidupan orang Dayak sehari-hari, studi budaya bersama, doa bersama. Ada banyak pengalaman yang bisa dijadikan bahan diskusi. Bagaimana orang Katolik Dayak beriman, tumbuh dan berakar dalam diri Yesus Kristus?
            Peserta juga diajak jalan-jalan ke ladang orang dayak. Mereka punya adat istiadat “Gawai anak padi”.  Sebuah upacara adat di mana pomang mengadakan ritual anak padi supaya anak padi yang akan ditanam dapat tumbuh dengan subur, terhindar dari hama tanaman. Kebiasaan ini telah berubah dengan memberkati anak padi oleh pastor atau pemimpin umat. Kali ini Romo Eman, Pr bertindak selaku kepala pomang yang baru.
            Akhirnya Kegiatan Live in ditutup dengan perayaan Ekaristi dan makan bersama. Selamat jalan. Sampai Jumpa.
            

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites