Perjalanan dari Denpasar menuju Paroki Beduai, Keuskupan Sanggau perlu
pengorbanan, waktu, tenaga, materi demi kegiatan Live In. Ini adalah salah satu
bagian dari kegiatan Indonesian Youth Day. Ada 44 peserta termasuk 3 orang imam
ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka harus bermalam di Paroki Batang
Tarang akibat bis Damri Mogok jalan. Sebelumnya pesawat yang akan mereka
tumpangi delayed 7 jam di bandara Soekarno-Hatta. Perjuangan demi perjuangan
akhirnya rombongan tiba juga di Paroki
Beduai. Umat Beduai telah menanti dengan sebuah upacara Adat Dayak. Sang Pomang
menyambut dengan ritual adat semoga peserta dapat melaksanakan kegiatan Live In
dengan aman tertib dan lancar ditandai dengan pancung bulu muda di depan pintu
gerbang. Jika bambu itu terpotong hanya
sekali maka semua kegiatan pasti lancar tanpa halangan dan jika terpotong
sampai beberapa kali maka kegiatan itu mendapat rintangan dan halangan. P.
Yomi, Pr sang Ketua bertindak sebagai panglima yang akan memotong bambu. Memang
hebat bambu besar itu hanya sekali dipotong dengan mandau, senjata perang orng
Dayak. Lagi-lagi P. Yomi, Pr menginjak telur tandanya bahwa semua persoalan akan kita selesaikan bersama dan
menghasilkan sesuatu yang baru.
Semua peserta
disebarkan ke rumah-rumah Umat di 4 buah kampung yaitu Beduai (pusat paroki,
Muara Ilai, Pemodis dan Tanjung Ungan).
Di Sana mereka belajar, mengenal kehidupan orang Dayak sehari-hari,
studi budaya bersama, doa bersama. Ada banyak pengalaman yang bisa dijadikan
bahan diskusi. Bagaimana orang Katolik Dayak beriman, tumbuh dan berakar dalam
diri Yesus Kristus?
Peserta juga diajak
jalan-jalan ke ladang orang dayak. Mereka punya adat istiadat “Gawai anak
padi”. Sebuah upacara adat di mana
pomang mengadakan ritual anak padi supaya anak padi yang akan ditanam dapat
tumbuh dengan subur, terhindar dari hama tanaman. Kebiasaan ini telah berubah
dengan memberkati anak padi oleh pastor atau pemimpin umat. Kali ini Romo Eman,
Pr bertindak selaku kepala pomang yang baru.
Akhirnya Kegiatan Live
in ditutup dengan perayaan Ekaristi dan makan bersama. Selamat jalan. Sampai
Jumpa.
0 komentar:
Post a Comment