Tuesday, April 26, 2011

DRAMA PENYALIBAN TUHAN KITA YESUS KRISTUS


Hukuman Salib adalah penghinaan terbesar atas martabat manusia. Hukuman jenis ini dikenakan juga pada Tuhan kita Yesus Kristus. Martabat Ilahi Yesus sebagai  Guru dan Tuhan dihinakan sampai pada level yang paling bawah. Meskipun demikian, Tuhan kita mengambil dan menerima hukuman ini. Tentu saja sudah diperhitungkan Bapa di Surga sebagai  Sang kreator scenario drama penyaliban Tuhan kita Yesus Kristus. Semua penderitaan ini ditanggungkan kepadaNya demi keselamatan seluruh umat manusia. Yesus itu 100% manusia dan 100% Tuhan. Ia menyadari bahwa betapa besar tanggungan penderitaan yang akan dialamiNya. Getsemani menjadi saksi bisu penderitaan Yesus sampai  Ia mengeluarkan kringat darah.
Terjadilah negosiasi Yesus dan BapaNya  “Bapa biarlah cawan ini berlalu dari padaKu tapi bukan kehendakKu melainkan kehendakMulah yan terjadi”. Negosiasi tidak membuahkan hasil karena Kehendak Bapa tak bisa diganggu gugat. Drama Penyaliban Tuhan Yesus tetap berjalan dengan sempurna. Kematian Yesus di Golgota menguburkan semua kesia-siaan hidup manusia. Semua dosa manusia dikuburkan bersama Yesus.
Tirai Kenisah Bait Allah tercabit dari atas sampai ke bawah. Tak ada pemisahan antara orang berdosa dan orang suci. Semuanya menjadi satu manusia baru. Oleh karena bilur-bulurNya kita menjadi sembuh. Peristiwa ini sudah terjadi 2000 tahun yang lalu tetapi kesengsaraan manusia tak pernah akan selesai. Anak-anak Paroki Beduai mengulang kembali drama Penyaliban Tuhan Yesus dalam 14 adegan. Drama ini mengingat dan menggugah hati setiap orang bahwa karena dosa-dosa kitalah Tuhan Yesus menerima hukuman yang paling mengerihkan itu. Semakin besar dan semakin banyak dosa kita semakin besar juga penderitaan yang ditanggung oleh Yesus Tuhan kita. Mari kita renungkan…..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites